Segores Lidah, yang Meluka
Maaf, kalau sampai hari esok aku tidak bisa menemuimu.
Karena kau tahu, bahwa aku benar-benar terluka.
Pada kata-katamu yang selalu tersimpan dan terbayang di dalam mimpiku.
Saat kau terlupa pada siapa aku untukmu, kawan. Apa kau tahu, aku sangat mengerti dirimu.
Tapi sekali lagi, kawan...
Jangan pernah lagi menemuiku...
Hingga aku bersedia menemuimu...
Untuk sementara waktu, aku menghilang
Dari hadapanmu, dari ruang dan waktu...
Tawa, Canda tak lagi dapat kau lihat
Karena kau dengan kata-katamu,
Walau sejuta maaf kau ingin ku memaafkan dirimu
Tidak, untuk sekarang...
Biarkan aku sendiri...
Hingga matahari redup.
Dengan sendirinya, dan biarkan Kuasa Tuhan yang mengambil alih semuanya.
Ingatlah bahwa, kebaikan jangan pernah kau balas dengan kata keburukan.
Yang membuatku menderita hingga kini....
Sidoarjo, 12 Agustus 2010
terkadang kita merasa bahwa teman kita yang membuat kita marah ketika dia marah... padahal bisa saja kita lah yang telah membuat marah sehingga kita harus sama-sama mengertibahwa persahabatan itu indah
BalasHapusbener banget, jangan pernha membalas kebaikan dengan kejahatan , karena akan berakibat buruk pula bagi kita sendiri
BalasHapus@Choirul: bener banget hahahaha, lupa diri itu ada hahaha, kadang tak sadar ya diri kita yg nyakitin teman...
BalasHapus@Saptri: hukum berbalas kan mesti ada ya hahha