"Ibarat duri yang tertahan tumbuh,
ibarat gigi bungsu yang menyundul gusi,"
katakan "Sakit" saja, untuk semua jawaban, nestapa
duka itu ibarat apa?
senang itu laksana apa?
pantaskah manusia menggelora jiwa?
euforia...euforia...
gadis itu menyepi,
dalam gua ia terhimpit dua matahari
yang memaksanya tuk tunduk dan sujud
pada matahari yang sinarnya terasa sakit...
dalam dunianya ia mengaduh,
pada kedewasaan yang tak kunjung tumbuh...
sementara tangkai bunga kian memanjang,
dan usia kian menua...
duri itu masih saja tetap tertahan,
hingga bunga itu selalu menjadi bunga muda
tak ada emosi, gelora dan nafsu
sebab duri itu masih tetap tertahan
untuk tumbuh...
manusia,
tak akan menjadi dewasa jika ia tak pernah menginjak duri,
sebab sakitnya duri menusuk hati dan jiwa
lalu, bagaimana jika duri itu tertahan untuk tumbuh?
ibarat gigi bungsu yang hendak menyundul gusi,
bagaimana sakitnya?
bahwa itulah tanda kita pasti akan menua,
dengan sakit, dan bukan bahagia
Komentar
Posting Komentar
komen dong...yuk!