Ketika pada mesem


Pada Mesem...
ku punya tulisan...
jangan tersenyum dan jangan merengut...
ada seorang perempuan dan laki-laki,
di tangan mereka membawa sebuah terompet...
yang akan ditiup tepat pukul 24.00 dan 00.00
perempuan itu berkata,
"Mas, apa harapan kita di tahun esok, 2011?"
laki-laki itu menjawab,
"Dek, Mas ingin meminangmu di tahun 2011 nanti."
perempuan itu tersenyum menyeringai...
"Ah, Mas..., masak sih mas lupa?"
laki-laki itu mengernyitkan alis keheranan,
"Lupa apa tho Dek?"
perempuan itu membuang sebuah terompet yang di bawanya dan dilemparkan di wajah si lelaki.
"Mas lupa ya? tahun kemarin Mas juga bilang gitu, sekarang gitu lagi. Mana? Kemarin bilang katanya tahun ini menikah, toh nyatanya ga jadi terus. tahun depan janji gitu lagi...! Gombal!"
laki-laki itu menggaruk-garuk rambutnya yang tidak gatal,
"Dek, bukannya Mas ni bohong. tapi hutang mas tahun ini aja belum lunas,"
perempuan itu mesem... lalu berkata,
"Kalo gitu,berharaplah hutangmu lunas saja! nggak usah pake janjiin nikah-nikah segala! Sekarang, kita putus!!!" sang perempuan itu pun bergegas pergi meninggalkan si lelaki yang di tangannya masih memegang terompetnya.
"Dek, jangan pergi!!!"
namun, si perempuan tetap tidak mau menoleh ke belakang, ia tidak mau diberikan janji-janji palsu setiap akhir tahun yang didengarnya dari mulut sang kekasih. lelaki itu pun berusaha untuk mengejarnya, kemudian langkahnya dihentikan oleh si perempuan yang tiba-tiba membalikkan badannya,
sambil mesem ia pun berkata,
"Mas, keinginanku di akhir tahun ini, adalah putus denganmu. TITIK! SLAMAT TINGGAL!"
lelaki itu pun terdiam seribu bahasa, kaki dan tangannya pun bergetar, sedang lidahnya terasa kelu dan tidakdapat berucap apa-apa. ia masih tetap menggenggam terompetnya, melihat kekasihnya telah menjauh pergi. air mata pun mengalir deras.
harusnya ia tak pernah berjanji tiap akhir taun dan untuk awal tahun, jika yang terjadi tetaplah sama. Kini,di akhir tahun dan di awal tahun, ia telah kehilangan harapan-harapan itu. dan juga sosok kekasih yang dicintainya sekian lama.
ketika....di akhir tahun ini, lelaki itu melihat semua orang, pada mesem menyaksikan kerlipan-kerlipan cahaya bintang dan suara mercon yang berlomba-lomba membisingkan telinga.
ia menangis di dalam hatinya....
kecut....rasa ini....
sidoarjo, 31 Januari 2010...penghujung tahun

Komentar