Puisi tuk wanita posesif


"Demikian cintamu yang merasa memilikinya,
padahal lelaki itu adalah milik Sang Kuasa,
dimana kau tak berhak menggenggam rohnya,
sebab pemilik roh bukan engkau, tetapi Dia,
dan ketika kau menjadi tuhan atas dirinya, maka berhaklah engkau menjalankan sesuai yang kau mau,
dan ketika lelaki itu telah menjadi boneka. maka apa pantas ia kau sebut sebagai suamimu?"
"Bumi itu bulat,
tapi tak sebulat cintamu padanya,
sebab engkau telah mengikatnya dengan tali sabut,
yang menjerat lehernya agar ia terus menatap matamu,
sudahkah kau berpikir, bahwa ia kelak akan mati,
dan jika ia mati, apa kau juga ikut mati bersamanya?
masihkah kau percaya dengan kebodohan cinta romeo julieta?
oh, wanita, kau adalah makhluk yang cantik dan pintar, tapi bukan untuk menjerat..."
"Ketika cinta berubah menjadi keterikatan,
bukanlah keterikatan tuk mengekang,
bahwa lelaki butuh kebebasan, sedang wanita butuh perhatian,
engkau takut sisi-sisi kelelakian muncul saat tak bersamanya,
hingga kau putuskan tuk ingin selalu berada di sampingnya,
agar tak satupun mata wanita berani menghadapnya...
sungguhlah kau terlalu bodoh, ketertutupan yang menjerat hatimu,
membuat dirimu tampak bodoh, dan tak berdaya..."
"Lelaki, kau hanya wajib memandangku, sebab aku isterimu.
lelaki, kau hanya wajib berdekatan dengan wanita, yang adalah isterimu dan bukan mereka.
lelaki, kau hanya wajib bercinta denganku, hingga aku akan selalu mendekapmu agar tak tergoda mereka.
lelaki, kau hanya wajib berbicara denganku, yang adalah isterimu, dan sampingkan pendapat orang lain, demi diriku...
lelaki, kau hanya wajib mencintaiku, dan buanglah seluruh simpananmu."
"Wanita, apa yang kau pikirkan tentang sebuah cincin yang melingkar jari lelaki?
tuk buktikan bahwa ia telah beristeri.
sebab kau tak ingin ia terjerat cinta lain.
wanita, apa yang kau pikirkan tentang sebuah komitmen?
tak percayakah kau pada hatinya? hingga di manapun ia berada kau selalu menguntitnya...
ah, rupanya kau tak pantas kujadikan seorang isteri..."
"Lelaki, jawabanku hanyalah, 'sebab aku sangat mencintaimu'"

Komentar