Sabar untuk Seorang isterimu dan isterinya


SABAR...
makna kata ini selalu mudah diucapkan oleh setiap orang. Untuk siapapun di kala kita dirundung masalah, bersabarlah maka pasti nantinya akan ada jalan keluar untukmu.
bersabarlah menghadapi sesuatu, karena orang sabar adalah yang paling disayang Tuhan.
Mengapa Tuhan sangat menyayangi orang-orang yang sabar?
sebab orang yang sabar akan lain dengan orang yang tidak sabar menghadapi sesuatu, sering mengedepankan emosi dan amarah yang membabi buta.
Sabar yang terkadang selalu dianggap remeh oleh orang-orang, apalagi jika sabar menghadapi suami yang memiliki keegoisan yang tinggi, tidak mau mengalah dan pemarah.
sebagai seorang isteri, tentunya akan mendapatkan perlakuan yang berbeda dari suami. maksud dalam arti kata berbeda di sini adalah, mendapatkan perlakuan yang tidak disangka-sangka dan lebih menyakitkan sekira tak pernah terpikir sebelumnya.
bahwa terkadang, di balik topeng sang suami yang baik, suatu saat atau ada beberapa waktu ia berubah perangai. mengapakah tiba-tiba seorang lelaki tiba-tiba tidak dapat mengendalikan diri dan emosinya di hadapan sang istri? sehingga terkadang, istri mendapatkan cacian, bahkan mungkin kekerasan fisik.
sabar..., adalah awal ucapan dari orang-orang terdekat untuk menenangkan jiwa sang istri saat menangisi perlakuan sang suami yang tiba-tiba menjadi murka.
masalah pekerjaan yang tak selesai, saat suami pulang ke rumah pasti dalam keadaan marah-marah. ketika ditanya oleh istri, malah dibentak-bentak dengan kata-kata yang tidak sopan.
ketika suami memegang keputusan thalak. di saat itulah sebenarnya ia harus memahami arti kesabaran. laki-laki yang mudah mentalak istri, tentunya posisi pertama yang didapatinya adalah, seorang suami yang tidak sabar pada istrinya. terkadang dalam keadaan emosi, ia mentalak istri.
kebalikan di jaman sekarang adalah, bukannya seorang suami yang memahami kesabaran. tetapi malah istri yang harus dan harus lebih bersabar menghadapi perangai suaminya.
mungkin saja, di antara kalian para suami, tak pernah merasakan betapa lemahnya hati wanita. ketika ia menantimu pulang bekerja, ia berharap engkau membawakan berita yang terbaik dan bukan yang terburuk tentang permasalahan kerjamu, dengan bosmu atau kawan-kawan kerjamu.
sehingga senyum yang ada saat membuka pintu rumah, berubah menjadi cemberut. dalam hati sang istri berkata, "Mengapa engkau tak bawakan aku kabar baik, setidaknya esok aku tidak resah memikirkannya."
tak ada seorang suami yang memahami hati wanita, hati istri. mereka hanya dianggap sebagai seorang istri yang dinafkahi sehingga diperbolehkan untuk diperlakukan apa saja.
mereka, tak pernah mengetahui betapa sabarnya sang istri saat mendengar cacian-cacian untuk bosmu, untuk temanmu. dan istri itu hanya berkata,
"Janganlah suka marah-marah,"
seorang istri yang bersabar...., ia selalu menanti dalam penantian. hingga ketika ia tahu kesabaranmu menghadapinya telah habis, sehingga keluarlah kata "Thalaq" itu dari mulutmu yang berbisa.
seketika membunuh jiwanya, rohnya, jantungnya bahkan impiannya di surga.
"Sabarlah untuk istrimu, dan sabarh wahai istri menghadapi perangai suami,"
setiap masalah pasti ada pemecahannya, bukanlah dengan emosi dan sangsi.
THE END....

Komentar