Aku sebenarnya sudah mati (bagian 1)


malam itu, ada 10 pil tidur di atas mejaku, kupandangi bungkus plastik bertuliskan “Obat tidur, lelap” itu. yang nantinya akan kutenggak selepas aku memutuskan untuk mengakhiri hidup ini.
tetapi sayangnya, perilaku yang dulu 9 tahun lalu pernah kulakukan, rupanya seolah mengingatkanku akan kebahagiaan yang mampu usir masa penuh depresi ini, saat aku benar2 bahagia dan aku benar2 hidup.
tapi aku tak bisa kembali menemukan masa kebahagiaanku, kini seolah semua terpaksa kulakukan, demi hidup. walau rasa aku ingin benar2 mengakhirinya…
perlahan-lahan

Komentar

  1. Wuihh..mantef banget CELOTEH nya...suka banget aku..jadi betah nih baca disini,tuh sdh aku FOLLOW +15..ditunggu FOLLBACK nya ya..keep in touch.

    BalasHapus
  2. icahhhhhhhhhhhh...,makasih banyak atas komen dan follownya, oh iya kl sempat tengok mybooks ya, itu smua novel2 aku....kl sempet mampir gramedia jg ya...

    BalasHapus
  3. Tuann rumahnya manaaa..eiuyyyyy...mana bagian 2 nyaaaaaaaaaaaaaaa? kalo ga ada aku DEMO nih...aku DEMO nih......

    BalasHapus
  4. Cukup menarik n variatif than lainnya,,

    BalasHapus
  5. @Icahhhhh : aq disinii, heee maaf kmrn aq g sempat ngeblog. abis ke dokter td malem hhi, itu baru aq post

    @seo: mAKAsih yaa aq mau kunjung k blogmu jg

    BalasHapus

Posting Komentar

komen dong...yuk!