Jika buku kita dijual dengan harga obralan, apakah kita harus malu sebagai penulis?

salam cinta,

untuk teman-teman yang pernah chat dan mengajak berbincang-bincang tentang dunia penerbitan. sekarang aku akan memperbincangkan tentang "Harga buku obral". Ok, biasanya kita temukan di acara pameran-pameran buku di mana disanalah tempat yang paling diminati pasar.

aku suka sekali dengan acara pameran buku karena memang biasanya dijual murah meriah bahkan hanya dengan selembar uang seratus ribuan kemungkinan besar bisa mendapat 6 buku dari hasil penjualan limabelas ribu  per buku.

Baiklah, yang akan saya tanyakan disini untuk penulis. apakah kalian jika menemukan salah satu dari buku kalian itu dijual obral, lantas malu? padahal saat kau melihatnya dan orang lain tak kenal dirimu, kau bisa mengintai mereka, mereka-mereka yang langsung dengan cepatnya mengambil novel dan bukumu.

apakah kau merasa malu bukumu dijual obral? padahal dulu, sebelum kau jadi penulis, kau pun juga pergi ke pameran bersama teman-temanmu juga ibumu mungkin,untuk memborong buku obralan.

setelah kau naik pangkat menjadi para penulisnya, kini kau tak lagi menempatkan dirimu pada kedudukan sebagai pembeli tapi penulis. dan ketika kau tahu buku atau novelmu berjajar dijual seharga limabelas ribu rupiah, kau merasa frustasi? padahal banyak pembeli dan pembaca menyukainya, oleh sebab keterbatasan dana yg mereka miliki. dan mereka rela mengeluarkan uang limabelas ribu rupiah dari dompet mereka, yang entah bagaimana mereka mengumpulkannya, hanya untuk membeli buku obralanmu di pasar.

jangan hanya karena tidak dijual di toko buku besar  membuatmu lupa diri dan merasa berbeda tak mau disamakan. "aku ini penulis terkenal, kenapa bukuku dijual obral?". masih ingatkah kamu dengan perjuangan penulis yang menjual novel dan bukunya secara indie? bagaimana cara mereka berjualan via online di facebook, karena mereka tidak diterima di toko besar, atau mungkin juga tidak tahu bagaimana caranya?

jangan posisikan diri kita ini penulis yang layak dihargai tinggi, sehingga malu jika melihat buku kita dijual murah. murah belum tentu isinya murahan. dan harga buku obral tidak menurunkan kualitas dari isi buku. lebih baik mana? mendapat pembaca yang membeli buku kita secara obral tapi dia sangat menyukainya dan buku itu disimpannya terus bahkan dibaca berkali-kali, daripada sudah dibeli mahal di toko buku tapi isinya buruk dan tidak disukai???

tempatkanlah kita pada posisi mereka, janganlah merasa tinggi dan janganlah merasa pantas untuk ditinggikan, sebab semua itu malah akan merendahkanmu sebagaimana adanya.


ps: oleh sebab banyak yang mengajak curhat soal ini, aku tulis di notes, biar nanti kalo ada yang bertanya lagi tak aku kasih link notes ini. terima kasih

Komentar